Program Belajar Islam Al-Mubarak - Tafsir 17


Program WhatsApp Belajar Islam Al-Mubarak Materi Tafsir
Pertemuan 17
oleh Muhammad Abduh Al-Banjary

(26 Jumadal Ula 1436)

Tafsir Surah Al-Baqarah (Ayat 34)
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ


Artinya :

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kalian kepada Adam'. Maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur, dan ia termasuk orang-orang yang kafir."



Tafsir Umum Ayat

Surah Al-Baqarah ayat 34 ini kembali menunjukkan dimuliakannya Adam di sisi Allah ta'ala. Setelah sebelumnya disebutkan bahwa Adam dijadikan Allah sebagai khalifah di muka bumi dan diajarkannya seluruh nama, kali ini Allah memuliakan Adam dengan memerintahkan malaikat bersujud kepadanya.


Dimuliakannya Adam 'alaihis salam ini menunjukkan dimuliakannya manusia secara umum, karena Adam adalah bapak dari seluruh manusia, dan permuliaan terhadap bapak menunjukkan permuliaan terhadap anak keturunannya. Dan secara eksplisit, pemuliaan anak keturunan Adam ini disebutkan langsung dalam surah Al-Isra [17] ayat 70:
وَلَقَدْ كَرَّمْنا بَنِي آدَمَ

Artinya : "Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak keturunan Adam"

Adapun sujud kepada Adam yang diperintahkan Allah kepada malaikat di ayat ini, bukanlah sujud dalam rangka ibadah dan penyembahan, karena ia hanya untuk Allah ta'ala, tidak untuk selainnya. Sujud malaikat kepada Adam ini adalah sujud penghormatan tanpa penyembahan. Sujud semacam ini juga dilakukan oleh Ya'qub dan anak-anaknya terhadap Yusuf.

Menurut mayoritas ulama, sujud semacam ini di masa lalu dibolehkan, sampai datangnya Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang melarangnya.

Setelah diperintahkan oleh Allah ta'ala untuk sujud, seluruh malaikat sujud kepada Adam, kecuali iblis. 
Tentang iblis ini, ulama berbeda pendapat. Ada yang menganggap iblis bukan malaikat, ia adalah dari kalangan jin, sebagaimana secara jelas disebutkan dalam firman Allah ta'ala surah al-Kahfi [18] ayat 50 :
 وَإِذْ قُلْنا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ، فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كانَ مِنَ الْجِنِّ، فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kalian kepada Adam'. Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, ia mendurhakai perintah Tuhannya".

Adapun penyebutan iblis, ketika Allah memerintahkan pada malaikat untuk bersujud, bukan berarti iblis dari kalangan malaikat. Ia hanya menunjukkan bahwa yang diperintah untuk sujud bukan hanya malaikat, namun juga iblis yang walaupun bukan malaikat namun kedudukannya saat itu setara dengan malaikat.

Kelompok ulama lainnya berpendapat, iblis berasal dari kalangan malaikat, oleh karenanya ia diperintahkan juga sujud kepada Adam. 
Dalam salah satu riwayat, Ibnu 'Abbas mengatakan, "Iblis berasal dari kalangan malaikat. Kemudian ketika ia bermaksiat kepada Allah, Allah murka padanya dan melaknatnya, hingga kemudian ia menjadi syaithan."
Al-Baghawi menguatkan pendapat ini, dan menyatakan bahwa ayat yang menunjukkan bahwa iblis berasal dari kalangan jin, maksudnya adalah ia adalah salah satu malaikat yang bertugas menjaga jannah.

Wahbah Az-Zuhaili dalam At-Tafsir Al-Munir menguatkan pendapat yang pertama, yaitu iblis berasal dari kalangan jin. Beliau mengajukan dua alasan, pertama berdasarkan zhahir ayat 50 surah Al-Kahfi. Kedua, karena ia durhaka kepada Allah ta'ala, sedangkan malaikat tidak pernah durhaka kepada Allah.

Terakhir, ulama berdalil dengan ayat ini bahwa penolakan terhadap perintah Allah disertai sikap sombong dan arogan merupakan sebab kekufuran. Sebagaimana iblis dianggap kafir sehingga menolak perintah Allah ta'ala disertai kesombongan dan arogan.

Wallahu a'lam bish shawwab.

Rujukan utama:

At-Tafsiir al-Muniir, karya Wahbah Az-Zuhaili


0 comments:

Post a Comment

 

About

Love Arabic, creativity, unique things & unusual ideas, psychology, philosophy, and linguistic

Freelancer Software Developer
Read More